Mikrotia
MIKROTIA
APA
ITU MIKROTIA?

Microtia
merupakan kelainan pada telinga yang terjadi akibat pertumbuhan pinna atau
aurikula atau daun telinga tidak sempurna, sehingga menyebabkan kecacatan yang
tidak hanya pada bentuk telinga bagian luar, namun juga bagian lain pada
telinga. Hal ini menyebabkan penderita microtia umumnya juga mengalami gangguan
pada fungsi pendengarannya.
Mikrotia
didefinisikan sebagai daun telinga yang kecil
dengan insiden sekitar 1 dari 7000-8000 ribu kelahiran. Mikrotia lebih
sering terjadi pada telinga kanan dengan rasio sekitar 3:2, lebih sering pada
laki-laki daripada perempuan (3:2), kasus lebih sering terjadi pada salah satu
telinga daripada kedua telinga dengan perbandingan 4:1. Mikrotia disebabkan
oleh faktor genetik dan faktor lingkungan, bukan suatu kelainan kromosom.
Tingkat
keparahan dari microtia dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu :
1. Tingkatan
Pertama : merupakan mikrotia ringan,
dimana struktur telinga luar masih lengkap, tetapi tidak berkembang dengan
sempurna sehingga saluran telinga kecil.
2. Tingkatan
kedua : pada tingkatan ini saluran
telinga tertutup dan struktur luar pada telinga hanya sebagian yang berkembang.
3. Tingkatan
ketiga : jenis mikrotia ini adalah jenis
yang paling sering ditemui di dalam masyarakat. bagian telinga sudah tidak dapat
dikenali. Tidak terdapat saluran telinga, gendang telingan maupun daun telinga.
Hanya terdapat sedikit bagian kecil dari kulit yang tumbuh pada letak telinga
seharusnya.
4. Tingkatan
keempat : mikrotia ini adalah hilangnya
semua bagian-bagian telinga. Smua bagian telinga tidak terbentuk sama sekali.
APA
PENYEBAB TERJADINYA MIKROTIA?
Microtia
terjadi ketika telinga tidak berkembang secara sempurna yang mana hal ini
terjadi di saat masa embrio atau berada di dalam kandungan seorang ibu. Penyebab
munculnya ketidaksesuaian dalam pembentukan bagian tubuh ini masih belum
diketahui.
Microtia juga
bisa dikaitkan dengan sindrom spektrum khususnya hemifacial microsomia atau
yang merupakan gangguan pembentukan pada jaringan lunak dan keras pada bagian
sisi wajah sejak dalam kandungan, goldenhar sindrom (kelainan kepala serta
bagian tulang belakang) dan sindrom treacher-collins (kelainan genetik atas
perubahan bentuk wajah).
BAGAIMANA
CARA PENGOBATANNYA?
Gejala
dari microtia meliputi adanya gangguan telinga yang sedang hingga parah.
Dalam kasus microtia, telinga bagian dalam (koklea) tidak akan terpengaruh atau
pendengaran akan berfungsi dengan normal. Namun, karena adanya gangguan
pembentukan bagian luar yang tidak sempurna ataupun hilang, maka anak tidak
bisa mendengar secara normal.
Microtia
dapat didiagnosis dengan mengetahuinya sejak awal kelahiran yang ditandai
dengan adanya ketidaksempurnaan pembentukan pada telinga. Gangguan telinga ini
bisa didiagnosis sejak dalam kandungan menggunakan tes auditory brainstem
response (ABR). Jika memang bagian dalam tidak terdeteksi, maka tes tersebut
akan menunjukan hasil yang normal.
Operasi
rekonstruksi merupakan cara untuk mengobati cacat bawaan pada telinga ini. Pelaksanaan
operasi rekonstruksi telinga dengan teknik Nagata dilakukan dalam 2 tahap.
Tahap pertama meliputi pencangkokan tulang rawan iga penderita untuk kemudian
dibuat menjadi kerangka daun telinga dengan tragus serta proses rotasi lobus
sehingga menempati posisi yang seharusnya. Apabila telinga yang mengalami
mikrotia ialah telinga sisi kanan, maka pencangkokan tulang iga akan diambil
dari sisi kiri untuk mendapatkan bentuk kerangka telinga yang lebih sesuai dan
sebaliknya untuk sisi yang lain. Pada tahap kedua, dilakukan elevasi kerangka
yang telah ditanam dan pembuatan sulkus retroaurikular atau lekukan di belakang
daun telinga sehingga kecondongan daun telinga dapat dibuat menyerupai telinga
yang normal.
SUMBER
BACAAN
http://www.onurcelik.com/kulagin-dogumsal-gelisim-anormalligi.php#.WhheOPmE-KE
orli.or.id/journal/index.php/orli/article/view/84/92
Komentar
Posting Komentar